Beranda | Artikel
SEGUDANG KARUNIA DI BULAN MULIA
Selasa, 11 Oktober 2022

SEGUDANG KARUNIA DI BULAN MULIA

Oleh: Abdullah Zaen, Lc., MA

Dari hari kehari, seorang hamba seharusnya senantiasa berupaya untuk menyempurnakan keimanannya. Tidak segera merasa puas dengan pencapaian amal salihnya. Ada dua faktor penting yang akan sangat membantu kita meniti proses penyempurnaan iman. Pertama: Mengingat bahwa nikmat Allah untuk kita tak terhingga. Kedua: Merasa bahwa amalan kita masih banyak kekurangannya. Dua poin ini tersebut dalam Sayyidul Istighfar yang rutin kita baca setiap pagi dan petang:

“أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي”

“Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku kepada-Mu”. HR. Bukhari.

Segudang Karunia di Bulan Mulia

Merenungi banyaknya karunia Allah di bulan Ramadhan, akan sangat membantu kita untuk sukses melewati bulan mulia ini. Di antara karunia tersebut:

Pertama: Kita masih diberi umur oleh Allah

Detik ini ratusan juta orang tidak bisa berjumpa dengan bulan Ramadhan. Sebab mereka telah berada di alam kubur. Ternyata kita masih diberi oleh Allah kesempatan untuk menjumpai bulan istimewa ini. Tentu ini adalah karunia spesial yang wajib untuk disyukuri.

Sulaiman at-Taimiy rahimahullah bila membangunkan keluarganya di malam-malam Ramadhan, beliau berkata, “Ayo pada bangun! Belum tentu tahun depan kita menjumpai lagi bulan mulia ini”.

Kedua: Kita dikaruniai ilmu tentang cara beribadah dengan benar

Alangkah banyak orang yang belum mengetahui cara menjalankan ibadah sesuai ajaran agama. Padahal salah satu syarat mutlak diterimanya amal adalah harus sesuai tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Kita bersyukur kepada Allah dikaruniai ilmu tentang cara berpuasa yang benar, cara shalat yang benar, cara membaca al-Qur’an yang benar, dan lain sebagainya.

Ketiga: Kita ditolong oleh Allah untuk menjalankan ibadah

Tidak setiap orang yang menjumpai Ramadhan, fisiknya sehat dan hatinya tergerak untuk memanfaatkan secara maksimal peluang emas ini. Betapa banyak orang yang terbaring tak berdaya di Rumah Sakit. Sejatinya tidak sedikit di antara mereka yang ingin berpuasa, namun tidak mampu.

Sebaliknya amat disayangkan masih terlihat di sana-sini, orang-orang yang sehat badannya, namun tanpa malu makan-minum, bahkan merokok di siang bulan Ramadhan. Lebih parahnya mereka belum tergugah untuk menunaikan shalat lima waktu. Na’udzu billah min dzalik.

Bila kita bersemangat untuk beribadah di bulan suci ini, itu semata-mata karena taufik dan pertolongan dari Allah ta’ala.

Keempat: Kita diberi rizki oleh Allah

Tidak pantas mengeluhkan kekurangan ini dan itu di meja makan kita saat berbuka puasa atau sahur. Sebab masih banyak orang yang bahkan tidak mempunyai walau secuil makanan untuk berbuka atau sahur. Alhamdulillah kita masih bisa makan dan minum. Bahkan banyak sekali orang yang gemar berbagi takjil di mana-mana.

Merenungi nikmat-nikmat di atas dan berbagai karunia Allah lainnya, akan semakin menumbuhkan perasaan cinta kita kepada Allah. Sekaligus menggerakkan lisan untuk senantiasa berdzikir dan memuji Allah.

Disarikan dari kitab Muhimmât ‘Aqadiyyah fî ‘Ibâdah ash-Shiyâm, karya Prof. Dr. Shalih Sindiy (hal. 6-9).

Pesantren ”Tunas Ilmu” Kedungwuluh Purbalingga, 6 Ramadhan 1443 / 8 April 2022


Artikel asli: https://tunasilmu.com/segudang-karunia-di-bulan-mulia/